Friday, March 15, 2013

strategi mendapatkan unmet demand

Strategi Untuk Mendapatkan Unmet Demand

 
Marketing.co.id - Saya sering mengamati pemasar melakukan riset pemasaran untuk mencari keinginan-keinginan konsumen yang belum terpenuhi.  Mereka berhari-hari bahkan berbulan-bulan memelototi data-data hasil riset ini dan tak henti-hentinya menghafal serta melakukan analisa-analisa lanjut untuk terus mencari tahu apa lagi yang dibutuhkan konsumen, yang mungkin dapat mereka penuhi.  Pertanyaannya efektifkah cara seperti ini?
Mencari peluang produk baru 50% datang dari inspirasi dan 50% lagi karena usaha yang tak kenal lelah (keringat). Data-data riset pemasaran bukannya tidak penting. Amat sangat penting untuk memberikan ‘insightful information’, namun di luar data-data pasar, diperlukan usaha untuk ‘menjadi konsumen’ dengan cara turun ke pasar, mengamati, merasakan, dan menikmati menjadi konsumen.  Data-data bersifat histori, sudah lewat, sudah terjadi.  Jadi yang tersedia dalam data merupakan pengalaman konsumen saat ini atau masa lalu.
Sedangkan produk baru, apalagi yang bersifat ‘unmet demand’ adalah masa datang, saat ini belum ada di pasaran dan secara tidak sadar dibutuhkan konsumen, namun belum ada yang memenuhi.  Terlalu mengandalkan data-data riset konsumen akan membuat kita pusing tujuh keliling untuk mendapatkan ide produk baru yang fresh dan berpeluang.
Perlu disadari bahwa inspirasi bisa datang tanpa kita ketahui kapan.  Inspirasi hanyalah sebuah ‘outcome’ atau hasil dari sebuah olahan masukan-masukan yang kita terima. Jadi perkayalah masukan-masukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Lihatlah dengan mata kepala sendiri bagaimana lingkungan sekitar bergerak. Amati, adakah sesuatu yang menarik untuk diamati lebih lanjut?

Banyak produk baru yang berhasil karena dibuat berdasarkan pengamatan. Penemuan-penemuan seperti mesin cuci, alat pel, mesin pengering, obat pel, obat seterika, penggorengan yang tidak lengket, microwave, dan lain-lain merupakan temuan-temuan ‘unmet demand’.  Hanya dengan mengamati apa yang dilakukan konsumen, masalah apa yang dihadapi dan dengan membayangkan produk apa lagi yang dapat meningkatkan taraf hidup orang banyak akan membantu kita untuk melahirkan inspirasi yang unik. Oleh sebab itu, diperlukan pengamatan ‘real life’ untuk dapat menghasilkan inspirasi yang berpeluang.
Sebagai contoh, merek dunia yang menghasilkan penjualan ratusan juta dolar datang secara kebetulan hanya karena sedang mengamati wanita tua membuat sake di Jepang. Penemunya ternyata melihat tangan-tangan wanita tua pekerja sake ini lembut dan halus seperti tangan bayi.  Padahal umur mereka sudah nenek-nenek. Akhirnya mereka berkesimpulan ada suatu unsur yang disebut Pitera ditemukan dalam sake yang memberikan efek terhadap kulit. Lahirlah brand SK-II yang sangat populer itu.
Ide yang bagus dapat datang dari karena pengamatan yang detil dan mendalam, diikuti analisa untuk melakukan validasi atau dengan melakukan pengamatan dan evaluasi data-data pemasaran kemudian melakukan verifikasi dengan pengamatan di masayarakat secara detil dan mendalam.  Kedua pendekatan ini dapat kita gunakan yang penting ingatlah bahwa inspirasi bisa datang kapan saja, di mana saja.  Jadi jangan sungkan untuk berhari-hari atau berminggu-minggu melakukan pengamatan kegiatan konsumen, atau kegiatan manusia yang sesungguhnya.

No comments:

Post a Comment