Sukses Pemilik Hotel Losari Group
Semua orang pasti pernah
diperhadapkan dengan pilihan. Berani menantang pilihan dan risiko itulah
yang memberi sukses untuk Arwan Tjahjadi. Pengusaha sekaligus tokoh
Tionghoa Sulsel ini kini memiliki grup hotel tersebut di Indonesia. Dia
juga warga keturunan yang sempat merasakan duduk sebagai politisi di
DPRD Makassar.
Bagi pemilik Hotel Losari Group, risiko itu laksana hujatan yang justru akan membuatnya lebih semangat dalam berusaha.
“Dulu saya diperhadapkan pada dua pilihan. Apakah saya berada di dunia
ekademisi atau di dunia usaha. Dengan segala pertimbangan, saya akhirnya
memilih dunia yang saya geluti sekarang yakni dunia usaha,” beber Arwan
mula-mula mengisahkan perjalanan hidupnya.
Banyak orang yang ingin menjadi
pengusaha dengan iming-iming kebebasan waktu dan kebebasan finansial
yang ditawarkan dunia bisnis. Namun tidak banyak dari mereka yang
bertahan dengan segala risiko dan ujian yang selalu siap menghadang. Hal
itu pula yang membuat banyak gagal dan terhenti di tengah jalan.
Memang tidak mudah menjadi
pengusaha. Apalagi pengusaha yang benar-benar sukses dengan beberapa
kepemilikan aset. Arwan adalah salah satu dari sedikit contoh terbaik
tentang pengusaha sukses yang memulai kariernya dari nol. Kegagalan
bukan hal asing lagi bagi pria berdarah Tionghoa ini.
“Saya memulai semuanya dari
kontraktor kecil-kecilan. Biasanya juga saya menghendel panggilan
pengecetan, pembersihan kamar mandi dan usaha kecil lainya,” kata bapak
tiga anak itu.
Uniknya lagi, usaha itu dia mulai
sejak dia masih berstatus mahasiswa. Ternyata usaha yang dibangun tidak
menggangu kegiatan akademik. Hal itu terbukti karena semasa kuliah dia
bahkan diangkat menjadi asisten dosen di Fakultas Teknik tempatnya
menimba ilmu.
Lantas bagaimana Arwan memulai
usahanya hingga saat ini dia telah memiliki berbagai aset usaha yang
tidah hanya terdapat di Makassar tapi juga di Bali? Semuanya bermula
pada waktu ia berkenalan dengan pemilik sebidang tanah yang di dalamnya
terdapat gedung tua di Kota Daeng ini. Arwan lantas mengajukan untuk
membuat ruko dan ide itu ternyata disambut baik sang pemilik tanah.
“Gedung itu selanjutnya saya
buatkan restoran di lantai satu dan dua sementara di lantai tiga saya
buat semacam hotel kecil. Uniknya, belum selesai pembuatan hotel di
lantai tiga itu sudah ada yang mau menghuni,” Arwan berkisah.
Arwan kemudian memberi nama ruko
itu Losari Beach Restaurant. Nama tersebut diberikan karena lokasinya
yang memang berdekatan dengan pusat keramaian Kota Makassar yakni Pantai
Losari.
Pengembangan hotel berjalan
terus. Arwan akhirnya mendirikan Losari Beach Inn dengan 36 kamar. Itu
pun hasil dari keraguan di tengah kondisi ekonomi sulit. Bagi Arwan, tak
ada kata mundur dengan kondisi sesulit apapun. Dengan susah payah,
Arwan kembali membangun Metro Losari Hotel dengan 57 kamar. Bersamaan
dengan itu, juga berlangsung pembangunan Losari Blok M, Jakarta.
“Waktu itu resiko yang saya
hadapi besar sekali karena bertepatan dengan krisis ekonomi tahun 1997.
Namun itu tidak membuat saya menyerah dengan penuh kesabaran dan
ketekunan saya menyelesaikan pembagunan Hotel Losari Blok M itu,”
tuturnya.
Hotel Losari Beach yang bernaung
di bawah di bawah Group Hotel Losari merupakan hotel kedua yang dibangun
setelah Hotel Losari Inn. Di Makassar, Arwan memiliki tiga hotel.
Sementara Hotel di Blok M Jakarta merupakan hotek keempat dan Hotel
kelima Arwan yang terdapat di di Bali yakni Hotel Losari Kuta.
Sosok Arwan bukanlah pria yang
ingin sukses seorang diri. Setiap ada waktu luang, dia sering mengadakan
diskusi dengan para karyawannya. Melalui diskusi itu, Arwan selalu
menyelipkan motivasi kepada semua karyawannya.
“Saya selalu berkata kepada
mereka, kalau kalian mau melihat ke atas jangan lupa untuk melihat ke
bawah. Dengan begitu kamu akan bersyukur bahwa masih banyak orang yang
kurang beruntung dibanding diri kalian,” kata mantan anggota DPRD
Makassar ini.
Demikian pula saat Arwan memberikan bantuan kepada orang. Arwan selalu memberikan motivasi dengan kata pamungkasnya.
“Tanamkan dalam diri kalian bahwa
kalau hari ini anda yang diberi bantuan, maka anda harus yakin suatu
saat kalian yang akan memberi bantuan kepada orang lain,” demikian
Arwan.
Menurut dia, semua orang bisa
sukses asal ada kemauan dan komitmen. “Suksek itu bukan meloloti biji
jagung kemudian berdoa. Kita harus membawa biji jagung itu ke sebuah
kebun lalu menanam dan merawatnya. Artinya, sukses itu butuh usaha dan
keinginan yang kuat,” ujarnya menutup perbincangan.
Sumber : wordpress.com
Dibalik Kisah Sukses Harley Davidson
Kalau mendengar kata "Motor Gede" alias Moge, pasti semua melirik
nama Harley Davidson. Dapat dikatakan inilah pabrikan moge paling
terkenal diseluruh dunia. Pabrikan asal Amerika Serikat ini dikenal
sebagai pelopor mesin berkonfigurasi V dua silinder yang lebih sering
disebut V-twin. Mesin yang kini banyak digunakan oleh pabrikan moge
lainnya, termasuk pabrikan Ducati.
Kisah sukses pabrikan
Harley Davidson berawal pada tahun 1903, dimana William Harley dan
Arthur Davidson mempunyai ide untuk membuat motor yang mampu menjinakan
tanjakan yang terletak di daerah Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Kedua remaja yang baru berumur 20 tahunan ini akhirnya berhasil membuat
sepeda motor pertama mereka. Didukung mesin satu silinder berkapasitas
60cc, motor ini berhasil melahap tanjakan tersebut dengan mudah.
Setelah sukses pertama
tersebut, dua tahun berselang perusahaan bernama Harley-Davidson
Motorcycles Co. Mulai berdiri. Sebelumnya dua saudara dari Arthur telah
bergabung di dalamnya, yaitu Walter dan William Davidson. Menggunakan
gubug kecil yang terletak di belakang rumah keluarga Davidson, mereka
berempat memproduksi hasil karyanya sebanyak 3 buah, sebelum akhirnya
berpindah ke Juneau Avenue. Di ruangan yang lebih luas mereka berhasil
menyelesaikan 150 unit produksi yang semuanya ludes terjual.
Dan mesin V-twin yang menjadi ciri khas Harley Davidson terbentuk di
tahun 1911. Berawal dari mesin V-twin 45 derajat berkapasitas 790cc,
Harley Davidson mulai membentuk image sebagai pabrikan moge pelopor
mesin V-twin. Dengan hasil karyanya ini Harley Davidson mampu menembus
angka produksi hingga lebih dari 1.000 unit. Dua tahun setelahnya Harley
Davidson bahkan mampu menembus angka produksi hingga 13.000 unit
setelah pabriknya diperluas, dan masih terus bertambah.
Kesuksesan
yang diraihnya, menjadikan Harley Davidson sebagai perusahaan sepeda
motor terbesar di dunia di awal tahun 1920. Berbagai karya terbaru mulai
lahir, mulai dari mesin V-twin yang kapasitasnya menjadi 1.184cc,
Tangki bahan bakar yang berbentuk tetesan air (1925), hingga penggunaan
rem depan (1928). Semua karyanya menuai kesuksesan
sehingga mampu mengantarkan Herley Davidson melewati masa The Great
Depression di tahun 1933, bersama saingan terdekatnya Indian.
Setelah mampu melewati masa kritis tersebut, Harley Davidson mulai
bangkit kembali dengan membuat mesin V-twin model EL berkapasitas 976cc
yang sering disebut model Knucklehead. Kebangkitannya berlanjut hingga
masa Perang Dunia II, dimana produksi motornya dialihkan untuk kebutuhan
perang pasukan sekutu. Pada masa PD II antara tahun 1941-1945 tersebut,
mereka mampu memproduksi 90.000 unit seri WML. Dengan prestasinya
membantu pasukan sekutu, Harley Davidson memperoleh penghargaan dari
Angkatan Laut USA berupa medali "E".
Setelah masa PD II, Harley Davidson kembali memproduksi kendaraan roda
dua untuk masyarakat sipil. Terlepas dari itu, ternyata banyak para
veteran PD II yang tertarik untuk memiliki motor yang setia menemaninya
di masa PD II. Para veteran tersebut kemudian menjadi awal munculnya
penggemar fanatik Harley Davidson.
Tiga tahun setelah PD II berakhir, Harley davidson kembali berinovasi
dengan memperkenalkan mesin berkapasitas 1.184cc V-twin yang dilengkapi
dengan katup hidrolik dan silinder head yang terbuat dari bahan
alumunim. Mesin ini kemudian dikenal dengan nama The Pan Head, karena
bentuknya yang menyerupai wajan terbalik. Tak sampai disitu, mereka
terus mengeluarkan karya-karya terbarunya, sebut saja Harley Davidson
Sportster yang legendaris dan Duo Glide yang menggunakan suspensi
hidrolik di tahun 1957. Tahun 1963 Harley Davidson mulai menggunakan
bahan fiberglass dengan membeli 60% saham produsen fiberglass bernama
Tomahawk Boat Manufacturing Co.
Pada tahun 1969 , Harley Davidson Motorcycles Co. bergabung dengan
perusahaan American Machine and Foundry. Ketika bergabung, Harley
Davidson justru mengalami masa paling sulit dimana pabrikan sepeda motor
dari Jepang mulai menggerogoti pangsa pasar mereka di Amerika di tahun
1970-1980. Bayangkan dalam rentang waktu tersebut, Harley Davidson yang
awalnya menguasai 80% pangsa pasar sepeda motor di Amerika, turun
drastis hingga tinggal 20%. Hal ini diakibatkan oleh harga sepeda motor
asal Jepang yang jauh lebih murah serta prestasinya di lintasan balap
motor dunia macam MotoGP.
Tak tinggal diam, pada tahun 1980-an Harley Davidson mengambil langkah
besar dengan mengajukan bantuan dana sebesar US$80 juta kepada Citycorp
untuk membeli sahamnya kembali. Dengan langkah tersebut, Harley Davidson
mulai merubah konsep jualannya,
dari produk yang harganya terjangkau berubah menjadi produk yang
berharga tinggi. Namun hal itu tidak menurunkan minat dari pabrikan moge
legendaris ini.
Harley Davidson kini menjelma menjadi pabrikan sepeda motor elite di
dunia. Tak heran jika banyak bermunculan pecinta Harley Davidson di
seluruh dunia. Dan Harley Owner Group (HOG)
merupakan komunitas pecinta Harley Davidson terbesar di dunia, dengan
anggotanya yang mencapai angka 1juta dan tersebar di seluruh penjuru
dunia. Sebuah komunitas sepeda motor yang mungkin terbesar di dunia.
Selain itu, kesuksesan
Harley Davidson juga ditandai dengan banyaknya produk mereka yang
muncul di layar lebar. Sebut saja dalam film Terminator maupun Ghost
Rider.
Kisah Sukses Donald Trump
Sumber : kabar-banten.comTrump
memulai kariernya di perusahaan ayahnya, The Trump Organization yang
berkonsentrasi di bidang penyewaan rumah kelas menengah. Salah satu
proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di
Cincinnati, Ohio.
Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta.
Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore.
Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 milyar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek di tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan dia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 2,750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat Komite Permanen pada Penyelidikan ( Senate Permanent Subcommittee on Investigations).
Resesi dan kebangkrutan
Pada tahun 1990, sebagai dampak dari resesi, Trump kesulitan membayar utangnya. Ia dihadapkan pada masalah pembayar pinjaman atas kasino ketiganya yaitu Taj Mahal yang setara dengan 1 milyar dollar dengan bunga sangat tinggi.
Meski ia harus mempertahankan bisnisnya dengan tambahan pinjaman dan menunda pembayaran bunga pinjaman, pada tahun 1991 melonjaknya hutang membuat bisnisnya mengalami kemunduran yang besar. Bank -bank telah kehilangan ratusan juta dollar.
Pada tanggal 2 November 1992, Trump Plaza Hotel terpaksa merencanakan paket perlindungan dari kebangkrutan setelah tidak mampu membayar tunggakan pinjaman. Dalam rencananya, Trump bersedia untuk memberikan 49 persen saham dari Hotel mewah tersebut. Kepada Citibank dan 5 penyandang dana lainnya. Namun sebaliknya, Trump menerima keadaan yang lebih baik yaitu menjabat posisi sebagai Chief Executive, meski tanpa bayaran.
Pada tahun 1994, Trump kehilangan 900 juta dollar dari rekening pribadinya dan kerugian drastis pada sektor bisnis sebesar 3,5 milyar dollar. Ketika dia dipaksa untuk meninggalkan Trump Shuttle, dia diharuskan untuk mengurus Trump Tower di New York City dan mengontrol 3 buah kasino di Atlantic City.
Chase Manhattan Bank yang telah meminjamkan uang kepada Trump untuk membeli West Side Yards, yang merupakan parsel Manhattan terbesarnya, terpaksa harus dijual kepada pengembang-pengembang di Asia.
Menurut anggota pembentuk Organisasi Trump, Trump tidak mengembalikan semua kepemilikan atas Real Estate. Para pemilik berjanji untuk memberikan 30 persen dari keuntungan manakala bangunan-bangunan tersebut selesai dikembangkan atau terjual. Hingga masa itu, para pemilik menginginkan apa yang telah Trump lakukan yaitu membangun kerja. Mereka kemudian memberikan model konstruksi terbaru dan dana manajemen untuk mempercepat pembangunan.
Di media
Donald Trump telah muncul di media dengan versi karikatur di seri-seri televisi dan film-film seperti Home Alone 2, The Nanny, The Fresh Prince of Bel Air, Pays of Our live dan sebagai karakter dia sendiri adalah The Little Rascals, serta menjadi bintang tamu acara-acara talk show.
Tahun 2004, Trump menjadi produser eksekutif dan pembawa acara di NBC acara realitas, The Apprentice, yang mana keduanya merupakan persaingan grup manajemen kelas atas. Kontestan ada yang dipecat atau terminasi dari permainan. Pemenang dari permainan ini akan dikontrak selama 1 tahun di perusahaan Trump dengan gaji 250 ribu dollar. Untuk satu tahun pertama, Trump mendapat beyaran sebesar 50.000 dollar per episode, namun karena acara tersebut sukses, ia kemudian dibayar 3 juta dollar per episode, dan ini menjadi orang pertelevisian dengan bayaran tertinggi. Pada tahun 2007 Trump mendapat penghargaan atas program The Apprentice dengan menerima sebuah bintang di Hollywood Walk of Fame.
Trump juga dikenal sebagai penggemar Wrestling Entertaintment. Dia menjadi pembawa acara di Wrestles Mania IV dan V di Trump Palza, dan juga menampilkan beberapa selebritis pada acara Wresles Mania VII dan XX. Trump juga terlibat dalam acara WWE yang kemudian dikenal dengan “Perang Milyarder”. Cerita ini berawal ketika Trump mengumbar kata-kata bahwa ia dapat mengalahkan pemilik WWE, Vince McMahon dengan segala kemampuan. McMahon menjadi geram dan ia ingin bertarung dngan Trump satu lawan satu. Tapi keduanya sepakat untuk bertarung melalui pegulat mereka dalam acara Wrestle Mania 23. trump menunjuk Bobby Lashley sebagai petarung untuk melawan petarung McMahon, Umaga.
Organisasi Miss Universes dimiliki oleh Trump dan NBC. Organisasi ini memproduksi Miss Universe, Miss USA dan Miss Teen USA. Tahun 2005, Trump meluncurkan sebuah perusahaan pendidikan bisnis yang bernama Trump University. Pada suatu ketika Trump juga meluncurkan perusahaan-perusahaan yang ia beri nama Trump Buffet, Trump Catering dan Trump ice Cream Parlor. Januari 2006, Trump meluncurkan sebuah web side perjalanan online, GoTrump.com. Webside ini berisikan beberpa properti milik Trump seperti hotel dan biro-biro perjalan.
Kehidupan Pribadi
Trump menikah sebanyak 3 kali yaitu :
* Ivana Zelnickova, lahir tahun 1949, Trump menikahinya tahun 1977, Ivana melahirkan 3 orang anak yaitu Donald Jr pada tanggal 31 Desember 1977, Ivanka pada tanggal 30 Oktober 1981 dan Eric tanggal 11 Januari 1984. Pada Tahun 1992 mereka bercerai.
* Marla Maples, lahir tahun 1963, Trump menikahinya tahun 1993 dan mereka memiliki 1 anak yaitu Tiffany yang lahir pada tanggal 13 Oktober 1993.
* Melanija Kanvs, lahir tahun 1970. Trump melamarnya tanggal 26 April 2004 kemudian menikahinya tanggal 22 Januari 2005 di Bethesda, Pantai Palm, Florida. Hadir pada saat itu Bill Clinton, Barbara Walters, Tony Bennett dan Radolph Giulani. Mereka punya 1 anak yang lahir pada tanggal 20 Maret 2006.
Perjalanan Bisnisnya
Trump memulai kariernya di perusahaan ayahnya, The Trump Organization yang berkonsentrasi di bidang penyewaan rumah kelas menengah. Salah satu proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di Cincinnati, Ohio.
Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta. Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore.
Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 milyar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek di tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan dia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat Komite Permanen pada Penyelidikan ( Senate Permanent Subcommittee on Investigations).
Ketika Donald Trump diwawancarai oleh CNBC, bagaimana ia bisa bangkit dari keterpurukan hutang-hutangnya yang sangat besar bahkan nyaris bangkrut…
Tips Sukses Donald Trump:
1. Berpikirlah yang besar
2. Tetap fokus
3. Berjaga-jaga, tingkatkan kewaspadaan
4. miliki gairah
5. Jangan pernah menyerah
6. Cintai apa yang Anda kerjakan
Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta.
Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore.
Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 milyar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek di tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan dia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 2,750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat Komite Permanen pada Penyelidikan ( Senate Permanent Subcommittee on Investigations).
Resesi dan kebangkrutan
Pada tahun 1990, sebagai dampak dari resesi, Trump kesulitan membayar utangnya. Ia dihadapkan pada masalah pembayar pinjaman atas kasino ketiganya yaitu Taj Mahal yang setara dengan 1 milyar dollar dengan bunga sangat tinggi.
Meski ia harus mempertahankan bisnisnya dengan tambahan pinjaman dan menunda pembayaran bunga pinjaman, pada tahun 1991 melonjaknya hutang membuat bisnisnya mengalami kemunduran yang besar. Bank -bank telah kehilangan ratusan juta dollar.
Pada tanggal 2 November 1992, Trump Plaza Hotel terpaksa merencanakan paket perlindungan dari kebangkrutan setelah tidak mampu membayar tunggakan pinjaman. Dalam rencananya, Trump bersedia untuk memberikan 49 persen saham dari Hotel mewah tersebut. Kepada Citibank dan 5 penyandang dana lainnya. Namun sebaliknya, Trump menerima keadaan yang lebih baik yaitu menjabat posisi sebagai Chief Executive, meski tanpa bayaran.
Pada tahun 1994, Trump kehilangan 900 juta dollar dari rekening pribadinya dan kerugian drastis pada sektor bisnis sebesar 3,5 milyar dollar. Ketika dia dipaksa untuk meninggalkan Trump Shuttle, dia diharuskan untuk mengurus Trump Tower di New York City dan mengontrol 3 buah kasino di Atlantic City.
Chase Manhattan Bank yang telah meminjamkan uang kepada Trump untuk membeli West Side Yards, yang merupakan parsel Manhattan terbesarnya, terpaksa harus dijual kepada pengembang-pengembang di Asia.
Menurut anggota pembentuk Organisasi Trump, Trump tidak mengembalikan semua kepemilikan atas Real Estate. Para pemilik berjanji untuk memberikan 30 persen dari keuntungan manakala bangunan-bangunan tersebut selesai dikembangkan atau terjual. Hingga masa itu, para pemilik menginginkan apa yang telah Trump lakukan yaitu membangun kerja. Mereka kemudian memberikan model konstruksi terbaru dan dana manajemen untuk mempercepat pembangunan.
Di media
Donald Trump telah muncul di media dengan versi karikatur di seri-seri televisi dan film-film seperti Home Alone 2, The Nanny, The Fresh Prince of Bel Air, Pays of Our live dan sebagai karakter dia sendiri adalah The Little Rascals, serta menjadi bintang tamu acara-acara talk show.
Tahun 2004, Trump menjadi produser eksekutif dan pembawa acara di NBC acara realitas, The Apprentice, yang mana keduanya merupakan persaingan grup manajemen kelas atas. Kontestan ada yang dipecat atau terminasi dari permainan. Pemenang dari permainan ini akan dikontrak selama 1 tahun di perusahaan Trump dengan gaji 250 ribu dollar. Untuk satu tahun pertama, Trump mendapat beyaran sebesar 50.000 dollar per episode, namun karena acara tersebut sukses, ia kemudian dibayar 3 juta dollar per episode, dan ini menjadi orang pertelevisian dengan bayaran tertinggi. Pada tahun 2007 Trump mendapat penghargaan atas program The Apprentice dengan menerima sebuah bintang di Hollywood Walk of Fame.
Trump juga dikenal sebagai penggemar Wrestling Entertaintment. Dia menjadi pembawa acara di Wrestles Mania IV dan V di Trump Palza, dan juga menampilkan beberapa selebritis pada acara Wresles Mania VII dan XX. Trump juga terlibat dalam acara WWE yang kemudian dikenal dengan “Perang Milyarder”. Cerita ini berawal ketika Trump mengumbar kata-kata bahwa ia dapat mengalahkan pemilik WWE, Vince McMahon dengan segala kemampuan. McMahon menjadi geram dan ia ingin bertarung dngan Trump satu lawan satu. Tapi keduanya sepakat untuk bertarung melalui pegulat mereka dalam acara Wrestle Mania 23. trump menunjuk Bobby Lashley sebagai petarung untuk melawan petarung McMahon, Umaga.
Organisasi Miss Universes dimiliki oleh Trump dan NBC. Organisasi ini memproduksi Miss Universe, Miss USA dan Miss Teen USA. Tahun 2005, Trump meluncurkan sebuah perusahaan pendidikan bisnis yang bernama Trump University. Pada suatu ketika Trump juga meluncurkan perusahaan-perusahaan yang ia beri nama Trump Buffet, Trump Catering dan Trump ice Cream Parlor. Januari 2006, Trump meluncurkan sebuah web side perjalanan online, GoTrump.com. Webside ini berisikan beberpa properti milik Trump seperti hotel dan biro-biro perjalan.
Kehidupan Pribadi
Trump menikah sebanyak 3 kali yaitu :
* Ivana Zelnickova, lahir tahun 1949, Trump menikahinya tahun 1977, Ivana melahirkan 3 orang anak yaitu Donald Jr pada tanggal 31 Desember 1977, Ivanka pada tanggal 30 Oktober 1981 dan Eric tanggal 11 Januari 1984. Pada Tahun 1992 mereka bercerai.
* Marla Maples, lahir tahun 1963, Trump menikahinya tahun 1993 dan mereka memiliki 1 anak yaitu Tiffany yang lahir pada tanggal 13 Oktober 1993.
* Melanija Kanvs, lahir tahun 1970. Trump melamarnya tanggal 26 April 2004 kemudian menikahinya tanggal 22 Januari 2005 di Bethesda, Pantai Palm, Florida. Hadir pada saat itu Bill Clinton, Barbara Walters, Tony Bennett dan Radolph Giulani. Mereka punya 1 anak yang lahir pada tanggal 20 Maret 2006.
Perjalanan Bisnisnya
Trump memulai kariernya di perusahaan ayahnya, The Trump Organization yang berkonsentrasi di bidang penyewaan rumah kelas menengah. Salah satu proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di Cincinnati, Ohio.
Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta. Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore.
Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 milyar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek di tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan dia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat Komite Permanen pada Penyelidikan ( Senate Permanent Subcommittee on Investigations).
Ketika Donald Trump diwawancarai oleh CNBC, bagaimana ia bisa bangkit dari keterpurukan hutang-hutangnya yang sangat besar bahkan nyaris bangkrut…
Tips Sukses Donald Trump:
1. Berpikirlah yang besar
2. Tetap fokus
3. Berjaga-jaga, tingkatkan kewaspadaan
4. miliki gairah
5. Jangan pernah menyerah
6. Cintai apa yang Anda kerjakan
Kisah Sukses Larry Ellison
Lawrence
(Larry) Ellison adalah pendiri Oracle, perusahaan pembuat software
terbesar kedua dunia saat ini. Seperti pengusaha di bidang teknologi
informasi lainnya yang kebanyakan drop-out perguruan tinggi, Larry pun
demikian.
Ia keluar dari University of Illinois pada tahun kedua kuliah. Setelah
itu ia membangun kariernya sebagai ahli data system. Ia tertarik
mendirikan Oracle pada tahun 1977 setelah terinspirasi dari paper karya
Edgar F. Codd mengenai database system berjudul “Relational Model of
Data for Large Shared Data Banks.”
Ketika pertama kali mengetahui bahwa kedua orang tuanya bukanlah orang
tua kandungnya, Larry merasa hidup terlalu kejam padanya. Layaknya bocah
12 tahun lainnya, ia menanggapinya dengan perasaan kecewa yang
mendalam. Kehidupannya, yang bisa dibilang jauh dari memuaskan, membuat
jiwa pemberontak tumbuh di dalam dirinya. Larry tidak sadar, bahwa
kerasnya kehidupan yang ia rasakan kelak akan menempanya menjadi salah
satu orang paling sukses didunia.
Dibesarkan Orangtua Angkat
Berdarah
Yahudi, Lawrence Joseph Ellison lahir pada 17 Agustus 1944 di Bronx,
New York. Ibunya, Florence Spellman, saat itu baru berusia 19 tahun dan
belum menikah. Siapa ayahnya hingga kini masih menjadi misteri. Pada
usia 9 bulan, Larry terkena penyakit pneumonia. Ia lalu diserahkan pada
bibinya di Chigago untuk diadopsi.
Maka sejak saat itu, Larry dibesarkan oleh Lilian Spellman Ellison dan
suaminya, Louis Ellison. Dari kedua orang tua angkatnya inilah Larry
memperoleh nama Ellison. Mereka tinggal disebuah apartemen sederhana di
South Shore, Chigago, di mana banyak keturunan Yahudi kelas menengah ke
bawah tinggal.
Larry kecil, meskipun menyimpan jiwa pemberontak didalam dirinya, dia
adalah anak yang cerdas. Ia terutama sekali menyukai pelajaran
matematika dan ilmu pasti. Ketika berumur 12 tahun, ia baru mengetahui
bahwa ia bukanlah anak kandung keluarga Ellison. Hal ini cukup
membuatnya menyerah, tapi ia tidak menyerah.
Drop Out Kuliah Karena Kurang Biaya
Setelah
lulus SMA, Larry melanjutkan kuliah di fakultas Fisika Universita
Illinois, Urbana, Champaign. Larry mengingat ibu angkatnya sebagai sosok
yang hangat dan penuh cinta. Sebaliknya, ayah angkatnya memiliki sifat
yang keras, kurang mendukung dan tidak ramah. Peruntungan Larry berubah
ketika ibu angkatnya meninggal. Selama ini, ibu angkatnya inilah yang
menjadi sandaran ekonomi keluarga mereka. Akibatnya, Larry terpaksa
berhenti kuliah pada akhir tahun kedua masa studinya. Meski begitu ia
sempat menyabet penghargaan sebagai Science Student of The Year.
Larry Ellison lalu memutuskan untuk mencari pekerjaan untuk kehidupan
dia dan ayahnya. Segala macam pekerjaan dilakoninya. Sisa dari
penghasilan, sedikit demi sedikit ditabungnya. Ia memiliki impian, suatu
waktu nanti dapat melanjutkan kuliahnya dengan biaya sendiri.
Setelah tabungannya terkumpul agak banyak, Larry mendaftar pada
Univeritas Chigago. Hanya satu semester ia kuliah. Rupanya dana yang
dimiliki Larry tidak cukup untuk membiayai semua kebutuhan
pendidikannya. Ia pun lalu keluar dari tempat itu, lagi-lagi karena
terkendala masalah dana.
Menerjuni Dunia Komputer
Ayahnya
yang memang dikenal sebagai sosok yang kurang mendukung, meyakinkan
Larry bahwa ia tidak dapat berbuat apapun untuk hidupnya. Larry tidak
putus asa. Kata-kata ayahnya ini justru dijadikannya cambuk untuk
memilih nasibnya sendiri. Larry ingin memberikan bukti pada ayahnya
bahwa ia bukanlah seperti yang ayahnya kira.
Sebagai pengganti kuliahnya, Larry memilih mengambil kursus komputer
dengan biaya relative murah. Ia bekerja di departemen store untuk
membiayai hidupnya dan juga kursusnya. Di tempat kursus inilah ia mulai
menumbuhkan kecintaannya terhadap dunia komputer.
Membangun Oracle
Setelah selesai kursus, Larry memutuskan pindah ke Berkeley California.
Dengan membawa sedikit uang, hanya cukup untuk membeli fast food, ia
bertekad memperoleh penghidupan yang lebih layak, Bermodalkan ijasah
kursusnya, selama delapan tahun berikutnya Larry terus berpindah-pindah
kerja. Awalnya, ia bekerja sebagai teknisi computer di Fireman’s Fund.
lalu bekerja di Bank Wells Fargo, juga sebagai teknisi komputer.
Karier Larry baru benar benar berkembang setelah ia bekerja di Ampex
sebagai programmer. Ketika bekerja ditempat ini, Larry menciptakan
sebuah system database canggih yang dinamakan Oracle. Oracle diciptakan
setelah Larry membaca makalah yang ditulis oleh Edgar F Codd berjudul “A
Relational Model of data for Large Shared Data Bank”. Atasan Codd di
IBM mungkin gagal melihat nilai komersil dari pemikirannya, namun tidak
dengan Larry. Jiwa bisnis larry berkata bahwa konsep Structured Query
Language (SQL) hasil pemikiran Codd jika dikembangkan dengan tepat akan
mendatangkan banyak uang.
Maka pada tahun 1977, bersama dengan CEO Ampex, Robet Miner dan rekannya
Ed Oates, Larry mendirikan perusahaan miliknya sendiri dengan nama
Software Development Labs. Modal yang digunakan hanya sebesar $2000 USD.
Tahun 1979, nama perusahaan ini berganti menjadi Relational Software
Incorporation sebelum berubah lagi menjadi Oracle Corporation di tahun
1983.
Perusahaan ini berhasil memenangkan kontrak membangun system manajemen
database relational milik Central Intelligent Agency (CIA). Sukses dengan
pekerjaan pertamanya, Oracle kebanjiran pesanan. Perusahaan-perusahaan
besar macam Wright Patterson Air Force Base dan IBM telah menanti untuk
digarap. Nama Oracle pun menanti untuk berkibar.
Dengan serangkaian strategy
akuisisinya, Larry Ellison berhasil menambah market sharenya dari
Oracle. Larry juga pernah menjabat sebagai direktur di Apple Computer
Inc, berjasa membawa Oracle menjadi perusahaan software terbesar kedua
didunia setelah Microsoft. Ia dikabarkan getol mengobarkan perang
menjadi yang pertama. Persaingan keduanya ramai dibicarakan di Silicon
Valley.
Larry menolak jika ia selalu dikait-kaitkan dengan ambisi untuk
menjatuhkan Microsoft dari puncak. “Percaya atau tidak, saya
menghabiskan sebagian besar waktuku untuk memikirkan rangkaian
e-bussiness kami”, server aplikasi kami, server database kami…” ucap
larry meluruskan. Maksudnya, ia tetap tidak terganggu dengan keberadaan
pesaingnya itu. Semua hal yang dilakukannya semata untuk kepentingan
Oracle. Justru totalitas yang matang ditempa kerasnya kehidupan semacam
inilah yang menjadikan Larry Ellison sebagai musuh yang paling diamati
oleh Bill Gates.
Sumber : situs.co
Larry Page & Sergey Brin
Dalam daftar orang terkaya di Amerika baru-baru ini, terselip dua nama
yang cukup fenomenal. Masih muda, usianya baru di awal 30-an, namun
kekayaannya mencapai miliaran dolar. Nama kedua orang itu adalah Larry
Page dan Sergey Brin. Mereka adalah pendiri Google, situs pencari data
di internet paling terkenal saat ini.
Terlepas dari jumlah kekayaan mereka, ada beberapa hal yang perlu dicontoh dari kisah sukses mereka. Satu hal yang pertama, yang disebut Sergey Brin, yang kini menjabat sebagai Presiden Teknologi Google, yakni tentang kekuatan kesederhanaan. Menurutnya, simplicity web adalah hal yang disukai penjelajah internet. Dan, Google berhasil karena menggunakan filosofi tersebut, menghadirkan web yang bukan saja mudah untuk mencari informasi, namun juga menyenangkan orang.
Kunci sukses kedua adalah integritas mereka dalam mewujudkan impiannya. Mereka rela drop out dari program doktor mereka di Stanford University untuk mengembangkan google. Mereka pun pada awalnya tidak mencari keuntungan dari proyek tersebut. Malah, kedua orang itu berangkat dari sebuah ide sederhana. Yakni, bagaimana membantu banyak orang untuk mempermudah mencari sumber informasi dan data di dunia maya. Mereka sangat yakin, ide mereka akan sangat berguna bagi banyak orang untuk mempermudah mencari data apa saja di internet.
Kunci sukses lainnya yaitu mereka tidak melupakan jasa orang-orang yang mendukung kesuksesan mereka. Larry dan Sergey sangat memerhatikan kesejahteraan SDM di Google. Kantornya yang diberi nama Googleplex dinobatkan sebagai tempat bekerja terbaik di Amerika tahun 2007 oleh majalah Fortune. Di sana suasananya sangat kekeluargaan, ada makanan gratis tiga kali sehari, ada tempat perawatan bagi bayi ibu muda, bahkan sampai kursi pijat elektronik pun tersedia. Mereka sadar, di balik sukses inovasi yang dilakukan Google, ada banyak doktor matematika dan lulusan terbaik dari berbagai universitas yang membantu mereka.
Larry dan Sergey memang tak pernah menduga Google akan sesukses sekarang. Kedua orang yang terlahir dari keluarga ilmuwan – ayah Sergey adalah doktor matematika, sedangkan Larry adalah putra almarhum doktor pertama komputer di Amerika – ini memang hanya berangkat dari sebuah masalah sederhana. Mereka berusaha memecahkan masalah tersebut, dan berbagi dengan orang lain. Namun, justru dengan kesederhanaan dan integritas mereka, mampu membuat Google saat ini menjadi mesin pencari terdepan, dikunjungi lebih dari 300 juta orang perhari. Diterjemahkan dalam 88 bahasa dengan nilai saham mencapai lebih dari 500 dolar AS per lembar, membuat sebuah kesederhanaan menjelma menjadi kekuatan yang luar biasa.
Sebuah niat mulia, meski sesederhana apapun, jika dilandasi kerja keras dan integritas yang tinggi, akan menghasilkan sesuatu yang istimewa. Hal tersebut nampak dari contoh kisah sukses Larry Page dan Sergey Brin di atas. Google yang mereka dirikan terbukti telah membantu banyak orang untuk bisa mendapatkan apa saja dari internet. Dan kini, mereka pun mendapatkan imbalan yang bahkan tak diduga mereka sebelumnya. Kesuksesan sejati memang akan terasa saat kita bisa berbagi. Dan, Larry serta Sergey membuktikannya sendiri.
Terlepas dari jumlah kekayaan mereka, ada beberapa hal yang perlu dicontoh dari kisah sukses mereka. Satu hal yang pertama, yang disebut Sergey Brin, yang kini menjabat sebagai Presiden Teknologi Google, yakni tentang kekuatan kesederhanaan. Menurutnya, simplicity web adalah hal yang disukai penjelajah internet. Dan, Google berhasil karena menggunakan filosofi tersebut, menghadirkan web yang bukan saja mudah untuk mencari informasi, namun juga menyenangkan orang.
Kunci sukses kedua adalah integritas mereka dalam mewujudkan impiannya. Mereka rela drop out dari program doktor mereka di Stanford University untuk mengembangkan google. Mereka pun pada awalnya tidak mencari keuntungan dari proyek tersebut. Malah, kedua orang itu berangkat dari sebuah ide sederhana. Yakni, bagaimana membantu banyak orang untuk mempermudah mencari sumber informasi dan data di dunia maya. Mereka sangat yakin, ide mereka akan sangat berguna bagi banyak orang untuk mempermudah mencari data apa saja di internet.
Kunci sukses lainnya yaitu mereka tidak melupakan jasa orang-orang yang mendukung kesuksesan mereka. Larry dan Sergey sangat memerhatikan kesejahteraan SDM di Google. Kantornya yang diberi nama Googleplex dinobatkan sebagai tempat bekerja terbaik di Amerika tahun 2007 oleh majalah Fortune. Di sana suasananya sangat kekeluargaan, ada makanan gratis tiga kali sehari, ada tempat perawatan bagi bayi ibu muda, bahkan sampai kursi pijat elektronik pun tersedia. Mereka sadar, di balik sukses inovasi yang dilakukan Google, ada banyak doktor matematika dan lulusan terbaik dari berbagai universitas yang membantu mereka.
Larry dan Sergey memang tak pernah menduga Google akan sesukses sekarang. Kedua orang yang terlahir dari keluarga ilmuwan – ayah Sergey adalah doktor matematika, sedangkan Larry adalah putra almarhum doktor pertama komputer di Amerika – ini memang hanya berangkat dari sebuah masalah sederhana. Mereka berusaha memecahkan masalah tersebut, dan berbagi dengan orang lain. Namun, justru dengan kesederhanaan dan integritas mereka, mampu membuat Google saat ini menjadi mesin pencari terdepan, dikunjungi lebih dari 300 juta orang perhari. Diterjemahkan dalam 88 bahasa dengan nilai saham mencapai lebih dari 500 dolar AS per lembar, membuat sebuah kesederhanaan menjelma menjadi kekuatan yang luar biasa.
Sebuah niat mulia, meski sesederhana apapun, jika dilandasi kerja keras dan integritas yang tinggi, akan menghasilkan sesuatu yang istimewa. Hal tersebut nampak dari contoh kisah sukses Larry Page dan Sergey Brin di atas. Google yang mereka dirikan terbukti telah membantu banyak orang untuk bisa mendapatkan apa saja dari internet. Dan kini, mereka pun mendapatkan imbalan yang bahkan tak diduga mereka sebelumnya. Kesuksesan sejati memang akan terasa saat kita bisa berbagi. Dan, Larry serta Sergey membuktikannya sendiri.
Sumber : velbak.com
Konosuke Matsushita
Konosuke Matsushita
lahir dalam keluarga sederhana di desa Wasa , Jepang, pada tanggal 27
Nopember 1894. Ketika ia tumbuh menjadi dewasa, Ia adalah seorang yang
cenderung penutup dan agak sakit-sakitan, sehingga menjadikkanya
memiliki masa depan yang tidak jelas. Ia sepertinya ditakdirkan untuk
hidup dengan penuh perjuangan. Anak bungsu dari delapan anak, Matsushita
memiliki ayah yang suka pergi berjudi dan menghabiskan banyak uang.
Pada usia sembilan tahun, ia bekerja di toko sepeda untuk membantu
keluarga bertahan hidup.
Salah
satu prinsip yang dipegang Matsushita sepanjang karirnya adalah kemauan
untuk mengambil risiko. Dia melakukan itu, ketika dia keluar dari
pekerjaannya di toko sepeda untuk menerima pekerjaan di Osaka Light,
sebuah perusahaan utilitas listrik. Matsushita dengan cepat dipromosikan
dan akhirnya menjadi seorang inspektur, pekerjaan terhormat di mana
banyak pegawai yang bekerja dengan posisi tersebut hingga pensiun.
Matsushita bahkan mungkin akan melakukan itu juga. Namun, selama bekerja
di Osaka Light, dia berhasil membuat sebuah jenis baru dari soket
lampu, yang lebih baik dari yang telah ada pada saat itu. Matsushita
menunjukkan penemuan kepada bosnya, sehingga membuat bosnya terkesan.
Matsushita tidak punya uang dan tidak ada pengalaman bisnis yang nyata,
tetapi dia memiliki daya kreatifitas dan keinginan yang kuat. Jadi,
tahun 1917, dia memutuskan untuk memproduksi perangkat itu sendiri.
Dengan bantuan istri dan tiga asisten, dengan penuh semangat Matsushita
memulai usahanya. Dengan bekal pendidikan tingkat lima yang saat itu
masih dibawah dari pendidikan sekolah tinggi, dan tidak memiliki
pengalaman dalam pembuatan sebuah steker listrik. Tapi mereka memiliki
kemauan yang besar. Dalam sebuah rumah rumah petak sempit dua kamar,
mereka bekerja berjam-jam, tujuh hari dalam seminggu. Setelah beberapa
bulan mereka menjadi sangat kurus karenya bekerja tanpa lelah, dengan
usaha keras akhirnya mereka berhasil menyelesaikan beberapa contoh
produk baru. Saat itulah perusahaan yang bernama Panasonik berdiri.
Pedagang
umumnya menolak produk baru steker listrik tersebut. Mereka berusaha
mengatakan bahwa itu adalah produk yang inovatif. Dia tetap bertahan dan
pantang menyerah, dan secara bertahap orang mulai membeli steker,
ketika mereka melihat bahwa lebih baik dalam kualitas dan hampir 50%
lebih rendah dalam harga. Matsushita terus memperluas bisnisnya dengan
mengambil kontrak untuk produk yang lain, seperti pelat isolator. Pada
1922, perusahaannya memperkenalkan produk baru setiap bulan. Dia juga
mengembangkan strategi bisnis yang membuatnya menonjol dari pesaingnya.
Dia belajar bahwa produk baru harus lebih baik 30% dan 30% lebih murah
dari produk lain yang sama jenisnya.
lampu
sepeda, barang sangat diperlukan di Jepang. Matsushita menyadari bahwa
dengan membuat produk lampu yang efisien untuk jutaan sepeda di
negaranya, akan bisa menjadi sebuah produk yang populer. Jadi, ia
merancang satu. Meskipun tidak langsung sukses, produknya yang bernama
"bullet-lamp" akhirnya menjadi standar untuk seluruh industri. baterai
Matsushita's powered lampu menjadi begitu sukses sehingga banyak orang
yang membelinya untuk digunakan di rumah-rumah mereka, untuk mengganti
lampu minyak tanah tradisional. Matsushita Electric sedang dalam
perjalanan untuk menjadi raksasa industri. Tahun 1923 bullet-lamp
diikuti oleh produk inovatif lainya yaitu pemanas ruangan elektrik, meja
pemanas elektrik, dan tipe baru termostat. Produk pertama radio
Matsushita, 3 model tabung vakum, diperkenalkan pada tahun 1931. Hal ini
memenangkan hadiah pertama dalam Tokyo Broadcasting Station radio
contest. Penemuan lainnya menyusul, termasuk motor listrik dan kipas
listrik.
Tidak
sepenuhnya perjalanan bisnis Matsushita berjalan dengan mulus. Meskipun
lemari es, mesin cuci, AC, televisi berwarna, dan peralatan stereo yang
akhirnya akan diproduksi, ada beberapa kendala yang menghadang. Dengan
Depresi Besar pada tahun 1930-an, Matsushita melihat penjualan turun
drastis. Tapi tidak seperti perusahaan lain, ia tidak memberhentikan
karyawan agar perusahaan tidak merugi, karena karyawan sudah dianggapnya
seperti bagian dari keluarganya. Sebaliknya, Ia menggesar posisi
karyawanya yang sebelumnya menjadi buruh pabrik untuk menempati posisi
penjualan. Pada saat yang sama ia memotong jadwal produksi. Namun,
gudang penuh dengan barang dagangan yang tidak terjual.
Matsushita
tidak akan berubah pikiran ketika manajer bersikeras bahwa perusahaan
harus memecat karyawan dan menutup fasilitas agar perusahaan bisa tetap
berdiri. Dia memotong setengah jam kerja, tapi tetap membayar penuh upah
karyawannya. Ia juga meminta pekerja untuk membantu menjual jaminan
simpanan saham. Sebagai perusahaan lain banyak yang bangkrut, namun
Matsushita Electric tetap bertahan.
Ketika
Perang Dunia Kedua membawa kehancuran untuk negaranya, itu adalah masa
sulit untuk bagaimana Matsushita bersikap terhadap perang yang terjadi,
tetapi perusahaan itu tidak memproduksi bahan-bahan untuk mesin perang
Jepang. Ketika Jepang kalah dan Sekutu menguasai, Matsushita
diperintahkan untuk menghentikan semua produksi. Sejak perusahaan
memproduksi untuk membantu Jepang dalam upaya perang, Matsushita
Electric diberi sanksi dengan pembatasan produksi perusahaanya.
Matsushita berfikir tampaknya itu adalah akhir perusahaannya, seperti
yang dialami banyak perusahaan Jepang lainnya, yang tidak pernah bisa
bangkit setelah perang. Matsushita sendiri, hampir didepak dari pimpinan
perusahaan yang ia buat sendiri. karyawannya mengajukan petisi kepada
pemerintah militer untuk mengizinkan dia tetap memimpin.
Matsushita
yakin Jenderal Douglas MacArthur dan gubernur militer lainnya bahwa
perusahaannya seharusnya diizinkan untuk melanjutkan produksi. Dia
berjanji bahwa Jepang akan sekali lagi menjadi kekuatan dunia, namun
kali ini dengan cara damai. Dia percaya bahwa negaranya bisa memimpin
dunia dalam elektronik. Gubernur militer, menyadari bahwa strategi
tersebut akan membantu Jepang pulih dari kehancuran perang, perusahaan
Matsushita diizinkan untuk membuka kembali. Matsushita dan tim
manajemennya mulai membangun kembali. Matsushita Electric segera kembali
produksi dan menghasilkan keuntungan. Semangat kerja antara karyawan
sangat kuat.
Matsushita
Electric terus berkembang, mengakuisisi perusahaan lainnya. Pada tahun
1952, ia menawarkan kepada konsumen televisi pertama hitam putih. Pada
tahun 1959, Matsushita telah mendirikan tidak hanya Kyushu Matsushita
Electric Company, Osaka Precision Machinery Company (kemudian berganti
nama menjadi Matsushita Seiko), dan Matsushita Communication Industrial
group (yang memproduksi tape recorder pertama), tetapi juga Matsushita
Electric Corporation of America. Perusahaan yang membuat televisi
berwarna pertama pada tahun 1960, karena produknya terus menyebar ke
seluruh dunia sehingga brand terkenal yaitu "Nasional" dan "Panasonic."
Konosuke
Matsushita meninggal pada usia 94 tahun, ia meninggal di Tokyo pada
tanggal 27 April 1989, meninggalkan salah satu kerajaan manufaktur
terbesar di Jepang. Dalam beberapa tahun terakhir perusahaan telah
terlibat dengan pengembangan standar high-density optical disc
dimaksudkan untuk menggantikan DVD dan kartu memori SD. Pada tanggal 19
Januari 2006 Panasonic mengumumkan bahwa, mulai pada bulan Februari, ia
akan menghentikan produksi televisi analog (kemudian 30% dari total
bisnis TV) untuk berkonsentrasi pada TV digital.
Pada
November 3, 2008 Panasonic dan Sanyo sedang dalam pembicaraan, sehingga
pada akhirnya Panasonic mengakuisisi Sanyo. merger ini selesai pada
bulan September 2009, dan menghasilkan satu-perusahaan dengan pendapatan
lebih dari ¥ 11.2 triliun (sekitar $ 110 miliar). Sebagai bagian dari
perusahaan elektronik Jepang terbesar, merek Sanyo dan sebagian besar
karyawan akan dipertahankan sebagai anak perusahaan.
Sumber : terakreditasi.blogspot.com
Sukses Black Burger
Memilih
untuk berbisnis atau berwirausaha memang memiliki alasan beragam, dari
alasan ingin memperoleh penghasilan lebih hingga kepepet tidak punya
pilihan selain berwirausaha. Inilah yang dialami oleh Rinanda Halfi atau
Halfi.
Pria
kelahiran 23 tahun yang menetap di Bandung ini, mempunyai pengalaman
unik ketika memulai usahanya. Berawal dari sebuah kecelakaan mobil yang
membuat dia harus mengganti uang dari himpunan mahasiswa karena di dalam
mobilnya ada uang himpunan yang diambil oleh warga.
Bingung
untuk menggantinya, tidak lantas membuat dirinya berpangku tangan, ia
kemudian berpikir untuk berwirausaha. Pertamanya Halfi berbisnis kaos
dan kemudian ia melanjutkan bisnisnya ke usaha makanan yaitu burger
dengan bendera Black Burger atau Burger Hitam. Kini ia menghasilkan
omzet Rp 60 juta per bulannya.
Menurut
Halfi, ketika ditemui detikFinance di sela-sela pameran Produk UKM di
JCC pekan laliu. Ia menuturkan alasannya memlih burger sebagai bisnisnya
atau tidak memilih makanan lain.
Halfi
beralasan, burger merupakan makanan yang sudah familiar di kalangan
masyarakat perkotaan tetapi kebanyakan usaha burger ini, masih dikuasai
oleh pemain asing seperti Burger King dan McDonald’s. Sehingga untuk
bersaing, produk miliknya harus berbeda dengan para pesaingnnya.
“Kalau
sama, kita nggak akan cukup untuk melawan mereka (Burger King dan
McDonald’s), jadi kita harus buat diferensiasi (perbedaan) produk.
Akhirnya saya buat inovasi dengan Black Burger,” imbuh pria yang baru
lulus dari jurusan Public Relation Unpad ini.
Burger
yang berbeda dari burger yang ada pasaran ini, memang unik. Warna
rotinya pun berwarna hitam, ia beri nama Black Burger. Warna hitamnya
sendiri berasal dari buah kluwek, buah yang cuma ada di Indonesia, buah
ini sering dipakai untuk membuat rawon atau sup condro. Menurut halfi,
rasa dagingnya juga membuat burger milikinya berbeda dengan burger
lainnya yakni memiliki citra rasa Indonesia.
“Dagingnya
kita juga punya ciri khas yaitu dagingnya pakai daun jeruk dan cabe
rawit, benar-benar cita rasa indonesia,” tegasnya.
Bisnis
burger yang dijalaninya sejak tahun 2010, tepatnya saat dia berada di
semester 7 di Fakultas Komunikasi Unpad. Saat ini telah memiliki 2
outlet dan 28 aneka ragam burger. Pilihan rasa burgernya sendiri ada 3
macam yaitu: original, manis, dan hot. Untuk harganya sendiri, mulai
dari harga Rp 12.000 – Rp 30.000 per potong.
Selain
itu Halfi juga mengembangkan burger untuk para vegetarian dari bahan
tempe dan burger nasi juga. Dari 2 outlet yang semuanya berada di
Bandung itu, Halfi telah mempekerjakan 5 orang karyawan.
“Kalau
sekarang masih 5, dulu pernah sampai 8 tetapi kita tutup yang di Bogor
karena penjualannya kurang bagus tapi kita ingin buka lagi. Sekarang
saya punya 2 outlet,” tutur finalis wirausaha mandiri nasional dan Start
Up Icon yaitu pengusaha muda yang jadi icon-icon di Bandung tahun 2011.
Dari
2 outlet Black Burger milik Halfi, omzet setiap outletnya per bulannya
mencapai Rp 20-60 juta per bulan untuk semua outletnya. Ini merupakan
omzet yang besar untuk seorang pemuda berusia 23 tahun.
Keberhasilan
yang ia capai bukannya tanpa kendala. Halfi pernah ditipu oleh mitranya
sendiri, ia bekerjasama dengan sebuah toko (vendor) pembuat roti untuk
burger milikinya. Tanpa dia sadari ternyata mitranya tersebut menjual
burger sejenis dari resep miliknya.
“Ini
bukan masalah materi tapi ide kita dicuri, belajar dari kondisi itu
maka setiap saya membuat komitmen dengan seseorang saya selalu buat MoU
atau perjanjian. Dengan karyawan saya juga seperti itu,” tambahnya.
Pada
tahun 2012 ini, dia berencana untuk membuka 6 outlet lagi di Bandung
dan 1 outlet di daerah Senopati (Jakarta). Selain itu, Halfi juga
memiliki mimpi untuk menjadi kompetitor kuat McDonald’s dan Burger King
di Indonesia. Dia ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki Burger
yang berkualitas dengan citra rasa Indonesia.
“Mimpi saya, saya ingin menjadi kompetitor kuat McD dan Burger King di indonesia,” tambahnya.
Sumber : programsukses.com
Membacakisah suksesmemang mampu meningkatkan semangat dalam berjuang menuju kesuksesan
ReplyDelete