The Sales Routine
Saya menyadari topik “
The Sales Routine”
jarang dibahas pada buku-buku tentang sales. Walaupun demikian, setelah
mengamati semua individu yang sukses—termasuk penjual sukses, saya
menyadari bahwa semuanya mempunyai aktivitas rutin dan mereka komit
dengan rutinitas mereka tersebut.
Beberapa dari mereka bangun pagi hari, berdoa, berolahraga pagi,
sarapan, membaca koran, dan lain-lain. Beberapa yang lain bangun pagi,
minum segelas jus jeruk, pergi berlari pagi atau berenang, sarapan, lalu
pergi bekerja. Kebanyakan olahragawan bangun pagi, lalu langsung
berlatih. Setelah itu, mereka sarapan dengan menu yang sudah diatur
secara hati-hati dengan gizi dan kalori yang terpilih. Ketika sampai di
kantor, mereka juga mempunyai aktivitas rutin yang biasa mereka
kerjakan. Bahkan petani pun mempunyai kegiatan rutin, seperti bangun
pagi, menyirami tanaman, memberikan pupuk, serta mengurus dan merawat
semua tanaman.
Mereka semua mempunyai aktivitas rutin yang terstruktur setiap
harinya, dan mereka disiplin dalam melakukan rutinitas tersebut. Mereka
tetap komit pada aktivitas rutin mereka sehari-hari dan terus-menerus
melakukannya. Hal itulah yang membuat mereka sukses. Mereka merencanakan
kegiatan mereka dan melakukan semua rencana itu, tak peduli cuaca
sedang panas atau hujan dan apa pun
mood yang sedang mereka rasakan. Inilah sebabnya mereka berhak memanen benih-benih kesuksesan mereka.
Sama halnya, saya telah menemukan bahwa para tenaga penjual yang
sukses pun mempunyai aktivitas rutin setiap hari, setiap minggu, dan
setiap bulan. Sederhananya, saya sebut saja sebagai, “
The Sales Routine”.
Tentu saja,
sales routine ini bervariasi, tergantung industrinya (misalnya
sales routine penjual dalam bisnis properti akan sangat berbeda dengan
sales routine penjual yang bekerja di ritel yang menjual mainan).
Sales routine
dari penjual yang masih relatif junior juga mungkin berbeda dengan para
penjual yang sudah senior. Walaupun demikian, keduanya pastilah
mempunyai
sales routine masing-masing.
Jadi, apa yang umumnya ada dalam
sales routine?
Menelepon Satu Hingga Dua Jam Terus-menerus
Maaf jika sudah mengecewakan Anda…. Tetapi, memanfaatkan benar-benar
waktu untuk menelepon adalah salah satu investasi paling berguna yang
bisa dilakukan oleh seorang penjual. Coba saja bayangkan, berapa waktu
yang harus dihabiskan untuk mengunjungi hanya satu klien yang prospektif
di Jakarta? Satu jam habis di jalan, 30 menit habis untuk menunggu di
kantor klien (menunggu sampai dipanggil), setelah itu 30 menit lagi
dihabiskan untuk memperkenalkan dan menjelaskan produk Anda, dan
lain-lain. Tak hanya itu, satu jam lagi habis di jalan untuk mengunjungi
klien prospektif lainnya.
Total tiga jam habis hanya untuk mengunjungi satu klien, dan bahkan tidak ada jaminan Anda bisa langsung
closing! Bayangkan berapa banyak klien prospektif yang bisa Anda telepon dalam durasi waktu tiga jam!
Jadi, suka atau tidak, salah satu tugas yang paling
basic
tetapi paling penting bagi seorang penjual adalah menghabiskan satu
hingga dua jam menelepon klien. Ini adalah aktivitas yang harus
dilakukan dalam
sales routine hariannya.
Jadi, siapa yang harus ditelepon si penjual dalam waktu satu hingga dua jam tersebut?
The Sales Routine (Bagian 2)
Jadi, siapa yang harus
ditelepon si penjual dalam waktu satu hingga dua jam tersebut?
Pelanggan Top yang Sudah Ada
Pelanggan yang dimaksud ini adalah mereka yang berada di top 10 peringkat klien Anda. Mereka adalah pelanggan yang:
- membeli dari Anda dengan jumlah uang terbanyak;
- paling sering membeli dari Anda;
- paling sering mereferensikan Anda pada orang lain;
- telah bertransaksi dengan Anda hingga bertahun-tahun.
Anda perlu terus menjaga hubungan dengan semua pelanggan tersebut.
Teleponlah mereka untuk sekadar menyapa, supaya mereka tahu bahwa Anda
masih mengingat mereka, dan Anda menghargai mereka sebagai pelanggan
setia. Anda tidak perlu menjual apa pun pada mereka, dan teleponlah
mereka hanya untuk menyapa.
Walaupun kebanyakan pelanggan tidak mau menghabiskan waktu untuk
berbicara dengan sales, mereka akan menghargai si sales yang menelepon
untuk menyapa dan tidak menelepon kalau ingin menjual saja. Hal ini akan
menciptakan perbedaan! Ini akan membuat Anda berbeda dan menciptakan
impresi tersendiri di mata pelanggan-pelanggan top Anda. Jadi,
teleponlah mereka hanya untuk menyapa, tanpa mencoba untuk menjual apa
pun. Jadilah berbeda, spesial, dan dihargai.
Dengan menelepon para pelanggan top, Anda sebenarnya menyegarkan
kembali ingatan mereka tentang segala jasa Anda, dan sekali lagi Anda
akan berada di urutan teratas dalam benak pelanggan. Jadi, jika mereka
sedang benar-benar membutuhkan produk, maka nama Anda akan muncul di
ingatan mereka.
Pertanyaan: Pada saat ini, jika pelanggan
Anda ingin membeli sesuatu, nama Anda harus muncul di atas daftar
mereka. Jika tidak, Anda akan cenderung terus kehilangan order. Jika
pelanggan top Anda bahkan tidak ingat pada Anda, maka salah siapa?
Pelanggan atau Anda?
Inilah mengapa orang-orang sales top menghabiskan satu hingga dua jam
di telepon setiap hari. Mereka menghabiskan sebagian waktu
berkomunikasi dengan orang-orang terpenting untuk mendapatkan sukses,
yaitu pelanggan top mereka. Bagaimana dengan Anda?
The Sales Routine (Bagian 3)
Pada artikel terdahulu, kita sudah membahas
Sales Routine bagian 1 dan
bagian 2, sampai pada bahasan tentang
pelanggan top yang sudah ada. Kini kita akan teruskan bahasan selanjutnya.
Pelanggan yang Sudah Ada dan Berpeluang untuk Menjadi Pelanggan Top di Masa Depan
Ini adalah kelompok pelanggan selanjutnya yang harus Anda hubungi.
Mengapa? Karena kelompok pelanggan ini akan menjadi “masa depan Anda”.
Mereka berpotensi lebih banyak dari Anda. Tetapi, mungkin mereka belum
mulai membeli dari Anda karena:
- mereka memang tidak butuh pemesanan banyak saat ini;
- anggaran mereka memang terbatas;
- kondisi di kantor mereka tidak memungkinkan untuk melakukan pembelian saat ini.
Tetapi, segala kondisi di atas tentu hanya sementara. Tak ada yang
bertahan selamanya dan kondisi mungkin saja berubah. Ketika kondisi
berubah, mereka mungkin saja membeli lebih banyak dari Anda dan mereka
akan menjadi pelanggan favorit Anda.
Inilah mengapa Anda perlu membangun hubungan yang baik dengan para
pelanggan tersebut, seperti menanam benih sekarang, mempertahankan
hubungan, sehingga mereka lebih percaya, lebih suka, dan lebih lama
ingat pada Anda. Jadi, jika kondisinya tengah berpihak pada Anda, merek
Andalah yang pertama kali muncul di daftar para pelanggan.
Itulah sebabnya para sales top yang rajin menelepon sepertinya sering
mendapat “keberuntungan”. Sepertinya ada saja pelanggan yang
menghubungi dan hendak membeli. Sementara sales lainnya harus bersusah
payah mengetuk pintu demi pintu hanya untuk menghadapi penolakan demi
penolakan. Para sales top malah ditelepon oleh pelanggannya dan
mendapatkan penjualan. Sungguh beruntung!
Jadi, setelah penjelasan ini, apakah Anda masih bisa menyebutnya
“keberuntungan”? Jadi, apakah Anda ingin beruntung? Berapa jam waktu
yang Anda habiskan setiap harinya untuk menelepon? Siapa saja yang Anda
hubungi? Buatlah daftar dari semua pelanggan yang sudah dimiliki yang
berpotensi untuk menjadi pelanggan top di masa depan, dan mulailah
menghubungi mereka besok.
Terapkan aktivitas ini ke dalam
sales routine harian, dan
Anda bisa yakin bahwa satu hari kelak, Anda akan sangat beruntung.
Orang-orang yang Anda cantumkan pada daftar tersebut akan menghubungi
Anda untuk mengajukan pesanan.
Tapi, sebelumnya Anda perlu menabur benih terlebih dahulu. Jadi, mulailah menelepon!
Pelanggan Lama yang Mungkin Tidak Berpotensi untuk Menjadi Pelanggan Top di Masa Depan (Pelanggan Rata-rata)
Ya, kelompok pelanggan ini ternyata sama pentingnya, karena—akui
sajalah—berapa banyak pelanggan top yang Anda miliki? Mungkin hanya 10%
dari keseluruhan basis pelanggan Anda. Kebanyakan pelanggan Anda
kemungkinan masuk dalam kelompok pelanggan rata-rata. Jadi, apabila Anda
tidak menghubungi basis kelompok pelanggan yang jumlahnya sangat besar
ini, Anda sebenarnya mengabaikan kepentingan dari mayoritas pelanggan
Anda sendiri! Hal ini tentu sangat berbahaya!
The Sales Routine (Bagian 4)
Jadi betul, Anda perlu memasukkan kelompok pelanggan rata-rata yang jumlahnya besar ini ke dalam
sales routine sehari-hari Anda:
- Pelanggan potensial: jika Anda hanya menghubungi pelanggan-pelanggan
yang sudah dijelaskan pada artikel terdahulu, maka Anda bergantung pada
kelompok (basis) pelanggan yang sama. Anda mungkin tidak bisa
berkembang cepat. Jika basis pelanggan baru dari setiap penjual tidak
bisa bertumbuh, market share perusahaan pun tidak bisa
bertumbuh! Jadi, para penjual top memang menghubungi calon-calon
pelanggan yang prospektif. Siapa saja pelanggan prospektif tersebut?
Mereka adalah:
- orang yang sudah Anda hubungi, bicara, bahkan dikunjungi, sudah
dipresentasikan, diserahkan proposal, (tapi karena suatu alasan
tertentu), mereka belum membeli dari Anda. Semua orang ini masuk ke
dalam kelompok pelanggan yang potensial;
- orang-orang yang pernah Anda temui (mungkin pada pesta pernikahan
teman), berasal dari referensi orang lain, atau dari daftar yang
diberikan bos, dan lain-lain. Orang-orang yang Anda hubungi untuk
pertama kalinya.
Ya, Anda harus mengalokasikan waktu untuk menghubungi orang-orang
ini. Semakin banyak orang yang Anda hubungi, semakin besar kesempatan
Anda mendapatkan pelanggan baru. Itu adalah bagaimana para penjual top
bisa mendapatkan pelanggan baru, yaitu dengan menelepon satu per satu.
Maaf karena tidak ada trik sulap, tak ada jalan pintas. Hanya karena
mereka menghubungi pelanggan atau calon pelanggan satu per satu. Itu
adalah realitasnya.
Jadi, sekarang Anda sudah mengetahui salah satu tugas
sales routine
dari para penjual top. Satu cara yang terbaik di industri ini adalah
menginvestasikan satu atau dua jam waktu setiap hari untuk menelepon
secara terus-menerus, konsisten, dan disiplin. Berapa banyak panggilan
telepon yang bisa Anda lakukan dalam waktu dua jam?
Rata-rata 45 panggilan telepon per jam; 90 panggilan telepon dalam
waktu 2 jam. Anggap 50% panggilan telepon tidak terjawab. Itu berarti
sebanyak 45 panggilan bisa terjawab, 10%–20%
success rate. Berarti ini berlaku untuk 4 sampai 9 janji yang didapat dari semua panggilan telepon selama 2 jam.
Semua janji tersebut bisa dilakukan pada hari yang sama, hari
berikutnya, pada minggu yang sama, pada minggu selanjutnya, atau untuk
beberapa minggu ke depan.
Jadi, jika Anda mempunyai komitmen menelepon selama dua jam, Anda
tidak akan pernah kehabisan orang untuk ditemui. Anda mungkin bisa
mempunyai janji
meeting dengan klien yang jadwalnya masih tiga minggu ke depan. Sangat mengesankan!
The Sales Routine (Bagian 5)
Jadi, sekarang Anda sudah mengetahui salah satu tugas
sales routine dari
para penjual top. Satu cara yang terbaik di industri ini adalah
menginvestasikan 1 atau 2 jam waktu setiap hari untuk menelepon secara
terus-menerus, konsisten dan disiplin. Berapa banyak panggilan telepon
yang bisa Anda lakukan dalam waktu dua jam?
Rata-rata 45 panggilan telepon per jam; 90 panggilan telepon dalam
waktu 2 jam. Anggap 50% panggilan telepon tidak terjawab. Itu berarti
sebanyak 45 panggilan bisa terjawab, 10%–20%
success rate. Berarti ini berlaku untuk 4 sampai 9 janji yang didapat dari semua panggilan telepon selama 2 jam.
Semua janji tersebut bisa dilakukan pada hari yang sama, hari
berikutnya, pada minggu yang sama, pada minggu selanjutnya, atau untuk
beberapa minggu ke depannya.
Jadi, jika Anda mempunyai komitmen menelepon selama dua jam, Anda
tidak akan pernah kehabisan orang untuk ditemui. Anda mungkin bisa
mempunyai janji
meeting dengan klien yang jadwalnya masih tiga minggu ke depan. Sangat mengesankan!
Satu hal lagi sebelum kita menyimpulkan bahasan
sales routine
ini, Anda akan menyadari bahwa kelompok-kelompok pelanggan yang sudah
kita bahas sebelumnya adalah kategori yang berbeda satu sama lainnya:
Pelanggan top yang sudah ada
Apakah tujuan spesifik menelepon para pelanggan ini? Hasil apa yang
diharapkan setelah menelepon mereka? Apa kalimat pembuka saat menelepon
supaya mereka bisa santai dan menerima telepon Anda? Apa saja yang perlu
Anda minta atau tanyakan supaya Anda bisa mendapat hasil yang
diharapkan?
Pelanggan yang sudah ada dan punya potensi untuk menjadi pelanggan top
Apakah tujuan spesifik menelepon para pelanggan ini? Hasil apa yang
diharapkan setelah menelepon mereka? Apa kalimat pembuka saat menelepon
supaya mereka bisa santai dan menerima telepon Anda?
Apa saja yang perlu Anda minta atau tanyakan supaya Anda bisa mendapat hasil yang diharapkan?
Pelanggan yang sudah ada dan tidak berpotensi untuk menjadi pelanggan top (pelanggan rata-rata)
Apakah tujuan spesifik menelepon para pelanggan ini? Hasil apa yang
diharapkan setelah menelepon mereka? Apa kalimat pembuka saat menelepon
supaya mereka bisa santai dan menerima telepon Anda? Apa saja yang perlu
Anda minta atau tanyakan supaya Anda bisa mendapat hasil yang
diharapkan?
Pelanggan potensial
Apakah tujuan spesifik menelepon para pelanggan ini? Hasil apa yang
diharapkan setelah menelepon mereka? Apa kalimat pembuka saat menelepon
supaya mereka bisa santai dan menerima telepon Anda? Apa saja yang perlu
Anda minta atau tanyakan supaya Anda bisa mendapat hasil yang
diharapkan?
Maafkan saya jika bahasan di atas terlalu detail.
“
Tidak ada orang yang merencanakan kegagalan, tetapi kebanyakan orang gagal membuat rencana.”
Dan ketika Anda gagal membuat rencana, Anda sudah merencanakan untuk gagal!
Pada setiap kategori di atas, pikirkan dengan matang tujuan Anda, hasil yang diharapkan, persiapkan dan latihlah
script telepon Anda. Saya jamin, Anda pasti mendapat hasil di atas rata-rata!
Well, kini Anda sudah mengetahui salah satu rahasia dari para penjual top dunia:
- mereka punya daily sales routine;
- tugas pertama dari daily sales routine adalah menghabiskan waktu satu hingga dua jam sehari untuk menelepon;
- mereka merencanakan dengan matang setiap panggilan teleponnya;
- mereka bertindak dan benar-benar menghubungi 90 kontak telepon dalam waktu dua jam tersebut.
Joe Girard, salah satu penjual terbaik dunia berkata, “Saya menelepon
begitu banyak orang sampai angka-angka pada tombol telepon saya memudar
semua. Anda tidak lagi bisa melihat nomornya.”
Itulah sebabnya ia bisa menjadi penjual terbaik dunia. Itulah mengapa ia layak menjadi penjual terbaik dunia.
Joe Girard bisa membuat panggilan telepon. Para penjual lainnya juga
bisa menelepon. Anda juga bisa menelepon. Pertanyaannya, “Apakah Anda
punya niat?” “Apakah Anda akan melakukannya?” “Apakah Anda cukup
disiplin untuk melakukannya setiap hari?”
The Sales Routine (Bagian 6)
Dalam
suatu pertandingan sepakbola Manchester United melawan Barcelona, satu
pemain MU mengalami cedera, tetapi ternyata tidak ada pengganti yang
tersedia karena manajer hanya membawa 11 pemain ke pertandingan. Si
pemain MU yang terluka sudah tidak mampu melanjutkan permainan. Alex
Ferguson berteriak ke penonton di stadion dan bertanya, “Bisakah salah
satu dari Anda turun dan bermain? Saya tidak punya pemain cadangan!”
Bisakah Anda bayangkan situasi seperti itu bisa terjadi? Tidak pernah! Tidak mungkin!
Setiap tim sepakbola, baik professional maupun amatir bahkan tim
sekolahan pun, akan maju ke pertandingan dengan membawa lebih dari 11
pemain. Beberapa tim membawa 15 pemain, yang lain membawa 18, dan bahkan
ada juga yang membawa 22 pemain.
Mengapa? Karena manajer atau pelatih tahu benar bahwa:
- bisa jadi ada pemain yang cedera di pertandingan;
- ada pemain yang tidak bermain maksimal pada pertandingan tersebut;
- ada pemain yang kelelahan sehingga performa pertandingannya tidak maksimal;
- si pelatih mungkin mengubah strategi secara mendadak dan mungkin
membutuhkan pemain yang berbeda untuk menjalankan strategi tersebut.
Dengan demikian, setiap manajer selalu datang dengan persiapan dan
pemain ekstra. Mereka akan menghadapi risiko dan kekonyolan jika
bertanding tanpa membawa pemain cadangan. Mereka akan dimaki-maki jika
timnya kalah karena kesalahan sangat konyol, tidak membawa pemain
cadangan.
Sudah menjadi tanggung jawab mereka untuk selalu siap dengan pemain
cadangan. Pemain cadangan itu pun harus sudah terlatih dan dalam kondisi
fit untuk bertanding dengan performa maksimal.
Bagaimana dengan Anda? Apa yang terjadi dengan performa tim sales Anda:
- jika salah satunya mengalami kecelakaan motor dan tidak bisa bekerja selama dua bulan?
- jika salah satunya bekerja dengan performa di bawah standar, biasanya karena masalah keluarga?
- jika ada salah satu dari sales Anda yang mengundurkan diri secara medadak?
Apakah
Anda punya sales cadangan untuk menggantikan mereka dengan cepat dan
tetap mempertahankan performa tim sales? Jika Anda tidak punya sales
cadangan, performa tim Anda hampir pasti akan turun dan kemungkinan
besar tidak bisa mencapai target sales yang sudah ditetapkan!
Sudah menjadi tanggung jawab Anda untuk selalu siap mempunyai tenaga
sales cadangan agar Anda bisa melakukan pergantian kapan pun dibutuhkan.
Jika ada tenaga sales yang berhalangan, Anda sudah siap dengan
penggantinya dengan segera. Jika tidak demikian, tim sales Anda hampir
pasti akan gagal mencapai target dan Andalah yang 100% akan disalahkan.
Anda mungkin akan berpikir bahwa setiap tenaga sales cadangan akan
menguras biaya! Tidak ada perusahaan di dunia ini yang mau membayar gaji
sales yang tugasnya hanya bersiap-siap dan tidak benar-benar melakukan
penjualan.
Saya setuju dengan hal tersebut. Itulah mengapa saya memperkenalkan konsep
“the virtual bench” kepada Anda. “
Bench” berarti “bangku cadangan”. “
Virtual” berarti “tidak nyata”.
Ya, Anda membutuhkan tenaga sales cadangan, idealnya 2–5 orang dalam posisi
stand-by. Tetapi, Anda tentu tidak mau membayar gaji para tenaga sales cadangan tersebut.
Langkah 1
Anda harus konsisten pasang mata dan mencari tenaga sales yang bagus
dan menjanjikan. Mereka adalah sales yang Anda inginkan untuk bergabung
dalam tim. Anda bisa mengenali tenaga sales semacam ini dari sales
perusahaan kompetitor, sales perusahaan
supplier, sales yang
pernah mendatangi dan mencoba menjual produk pada Anda, menempatkan
iklan dan menyortir mereka melalui aplikasi, dan sumber-sumber lainnya.
Langkah 2
Mengundang para sales tersebut untuk minum kopi di kafe dan
berbincang untuk mencari tahu lebih lanjut tentang mereka. Anda juga
bisa menilai apakah mereka benar-benar layak untuk bergabung bersama tim
Anda. Jika iya, cobalah tawarkan dan tarik mereka untuk bergabung
dengan perusahaan Anda.
Beberapa dari mereka mungkin saja tertarik untuk bergabung dengan
segera. Jika begitu, rekrutlah mereka segera. Boleh saja mempunyai satu
orang sales ekstra dalam tim Anda. Dengan demikian, Anda bisa punya
pilihan untuk mengganti sales mana pun yang performanya di bawah standar
atau mempunyai perilaku negatif.
Beberapa dari mereka mungkin tertarik untuk bergabung tapi tidak bias
melakukannya dengan segera. Mereka ini adalah sales yang harus ditaruh
dalam
virtual bench Anda. Para sales tersebut memahami tim
Anda, mereka memahami perusahaan Anda, paham tentang skema kompensasi
Anda, paham apa yang harus dikerjakan ketika bergabung dengan tim Anda,
dan Anda sendiri sudah paham karakter serta kemampuan mereka.
Dengan kata lain, Anda sudah saling memahami. Mereka adalah sales
yang siap untuk bergabung dengan tim Anda ketika saatnya sudah tepat.
Pada dasarnya, mereka sudah siap untuk bergabung. Hal yang terbaik
adalah selama durasi waktu para sales tersebut berada dalam
virtual bench Anda,
Anda tidak perlu membayar gaji apa pun karena mereka belum benar-benar
bergabung dengan tim dan belum mulai bekerja dengan Anda.
Inilah konsep
virtual bench. Seorang manajer yang baik selalu punya cadangan.
Good luck!